BANDA ACEH (Waspada): Jelang akhir tahun 2023, Yayasan Pangkai Meureunoe Aneuk Nelayan (YPMAN) Aceh, sebuah yayasan yang mengelola dana abadi di Aceh, telah menyalurkan bantuan pendidikan reguler untuk 2.764 anak nelayan di Provinsi Aceh.

Dengan penambahan jumlah tersebut, total bantuan pendidikan reguler yang telah disalurkan oleh YPMAN dalam kurun waktu 22 tahun (2001-2023) berjumlah 50.272 orang penerima dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Demikian Ketua Umum YPMAN Aceh, Mawardi Ismail, Jumat (29/12) di Banda Aceh. Mawardi Ismail diangkat oleh Dewan Pembina Yayasan menjadi Ketua Umum YPMAN menggantikan HT Bustamam yang meninggal dunia pada 20 April 2022 lalu.

Menurut Mawardi, waktu mengemban amanah tersebut, perekenomian negara tidak sedang baik-baik saja. Sehingga berdampak berkurangnya penghasilan YPMAN secara cukup signifikan. Namun, berkat kerjasama semua pihak, penyaluran bantuan pendidikan dapat dilaksanakan tepat waktu.

“Meski perekonomian sedang tidak baik, kami pengurus, yang didukung penuh Dewan Pembina dan Pengawas Yayasan serta stakeholders lainnya terus berinovasi dan bekerja keras dengan berbagai Upaya agar pendapatan Yayasan dapat survive dan bantuan pendidikan anak nelayan tidak tersendat,” ujar Mawardi Ismail.

Sejak didirikan sampai hari ini, 75 persen dari hasil usaha dana abadi YPMAN diperuntukkan untuk bantuan pendidikan/beasiswa anak nelayan Aceh, 10 persen untuk penambahan dana abadi, dan 15 persen untuk operasional yayasan, termasuk bantuan operasional Panglima Laot Aceh, 18 Panglima Laot kabupaten/kota dan 179 Lhok di Aceh.

Para Panglima Laot berperan mengumpulkan dokumen dan merekomendasikan anak nelayan yang memenuhi kriteria sebagai calon penerima bantuan.

Beasiswa Kompetitif

Pada tahun ini, untuk pertama kali YPMAN memperkenalkan beasiswa kompetitif. Program ini diperuntukkan untuk 36 anak nelayan untuk jenjang perguruan tinggi. Mawardi mengatakan, program ini menyasar mahasiswa berprestasi dan dari keluarga nelayan kurang mampu dari 18 Kabupaten/Kota dalam wilayah panglima laot.

“Setiap wilayah Panglima Laot kabupaten/kota dapat mengusulkan dua orang calon penerima, YPMAN akan mengalokasikan masing-masing 1 juta rupiah per bulan per mahasiswa selama melaksanakan kuliah, dengan catatan tidak lebih dari 8 Semester serta Indeks Prestasi Kumulatifnya minimal 3,00 yang dibuktikan dengan Kartu Hasil Studi setiap semester,” terang mantan dosen Fakultas Hukum USK ini.

Mawardi berharap, program beasiswa kompetitif dapat lebih bermanfaat dan mempercepat peningkatan kesejahteraan nelayan melalui pendidikan. “Kita berharap, beasiswa kompetitif dapat lebih bermanfaat dan membantu memastikan keberlanjutan studi anak nelayan memperoleh pendidikan yang layak dan kemudian mereka akan berkontribusi kembali meningkatkan kesejahteraan nelayan secara lebih nyata dan luas,” tandasnya.

Sementara Dr. Ir. Mustafa Abubakar, M.Si, Ketua Dewan Pembina YPMAN mengapresiasi kerja dan inovasi pengurus yayasan dalam meningkatkan pendapatan yayasan serta menciptakan program beasiswa baru. “Saya dan anggota dewan Pembina lainnya mengucapkan rasa syukur dan mengapresiasi kinerja pengurus yang mampu membuat terobosan dalam mengelola dana abadi yayasan,” ujarnya.

Bahkan, tambah Mustafa, di tengah perekonomian yang tidak baik, berhasil meluncurkan program beasiswa kompetitif sebagai program baru yayasan. 

Categories:

Tags:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *